Momentum Hijrah? Bismillah, Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh. Apa kabar wahai diri? Apa kamu sedang baik-baik saja? Semoga selalu baik dalam dekapan Ar-Rahman Ar-Rahim. Saya ingin sedikit bercerita tentang Hijrah, pas banget di Momentum awal tahun 1442 Hijriah Belakangan, kita sering sekali dengar kata hijrah yang lagi nge-tren di kalangan kita masa kini. Apalagi di media sosial dan kalangan artis. Alhamdulillah dengan izin Allah Semua itu tidak lepas dari perjuangan para pejuang dakwah kita, para ustadz dan ahlul ilmu dalam menyebarkan dakwah islam serta kebaikan dari Allah memberikan Hidayah sehingga banyak yang berhijrah. Tapi,,, saya pernah tertohok dengan pertanyaan. “Apakah tolak ukur seseorang hijrah? Apakah dari pakaian gamisnya? dari hijabnya? Dari janggutnya kah? Dari celana La isbal? Masya Allah, menurut saya itu memang salah satu pembuktian dari perubahan penampilan kita untuk mengikuti syariat Allah dan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam. Itu ju
"Katanya, mengharap senang dalam berjuang, Bagai merindu rembulan ditengah siang. Tapi, berharap teman dalam berjuang Bolehkah," "ya, nanti juga akan tiba saatnya sahabat setia dalam berjuang sampai Jannah-Nya." Benarkah wanita ditakdirkan menunggu? Benarkah wanita lebih baik dicintai daripada mencintai? diperjuangkan daripada memperjuangkan. Karena sekarang terlalu letih berjuang sendirian, sekedar prasangka ataukah memang berjalan sendirian. Lelah menerka-nerka. Ingin pasrah saja, karena menunggu akan jadi bahagia jika merasa diperjuangkan bukan hanya memperjuangkan. Lelah bukan berarti menyerah. Sabarlah dengan kesabaran yg baik, jika niat karena ingin ibadah maka harus ditempuh juga dengan ibadah. Ibadah apa? "Sabar dlm ketaatan, sabar dlm menjauhi kemaksiatan, sabar dlm menerima takdir Allah yg menyakitkan" Kita adalah makhluk yang sangat lemah, bahkan untuk mengendalikan hati sendiri saja kita sering kalah. Selalu butuh Allah. Sekarang ta